EXO

EXO
Kris, Sehun, Chanyeol, D.O, Luhan, Lay, Kai, Suho, Chen, Xiumin, Baekhyun, Tao

Minggu, 07 Juli 2013

[FF_"SING"_Part 2]


Tittle : SING
Genre : Sad, Little romance, Happy
Cast :
- Lee Dong Hae (Super Junior)
- Shin Soe Rin (OC)
- Other
Lenght : three shoot
Rating : 14 (?)
Author : HunHaeRis
Facebook : Sridewi Elfexotic
Twitter : sridewi97
Disclaimer : Haiii readers...
author bawa ff lanjutan nih.
Oke tanpa perlu bosa basi lagi.
Langsung aja ya,
CEKIDOT....


 Soe Rin mulai bercerita.
“Dulu ketika aku kelas 1 SMP, aku pernah disuruh teman temanku ikut lomba bernyanyi, untuk mewakili kelas kami waktu itu, waktu acara classmeeting. Kata mereka suaraku bagus. Dan ketika itu, aku mau mengikuti perlombaan itu. Dan ketika dihari perlombaan tiba, semua teman temanku datang ke acara itu untuk mendukungku. Bahkan sebagian kursi penonton adalah teman teman sekelasku. Aku gugup saat itu, apalagi ketika namaku di panggil untuk maju. Dan ketika aku maju, semua teman sekelasku bersorak mendukungku. Tak lama musik pun di mainkan dan aku mulai bernyanyi. Aku sempat melakukan sedikit kesalahan saat aku bernyanyi.  Aku sempat mendahului musiknya. Namun ketika aku selesai maju, mereka bilang penampilanku bagus, dan penampilanku sangat bagus, walaupun sedikit melakukan kesalahan. Dengan komentar yang di lontarkan oleh temank. Aku cukup percaya diri, bahwa aku bisa menang dan mendapatkan juara satu. Karna memang peserta sebelumnya yang sudah maju, banyak melakukan kesalahan. Setelah aku maju, aku langsung pulang. Karna aku terlalu gugup dan tidak ingin melihat penampilan peserta berikutnya.
Seminggu setelah acara perlombaan itu, pengumuman pemenang pun di umumkan. Aku begitu gugup sekaligus tidak sabar mengetahui siapa pemenangnya.
Ketika juara ketiga di umumkan, ternyata bukan namaku.
Ketika juara kedua di umumkan, ternyata juga bukan namaku.
Dan ketika juara pertama di umumkan......”
Soe Rin menggantung kalimatnya. Lalu dia tarik napasnya dengan dalam, lalu menghembuskannya kembali. Dan matanya, mulai merah dan berkaca kaca. “Dan ternyata juga bukan aku.” Lanjutnya dengan suara yang mulai serak, lalu menangis. Soe Rin tidak adapat membendung air matanya. Sepertinya, dia begitu terluka karna hal itu.
Melihat Soe Rin menangis, Donghae pun menariknya ke dalam pelukannya. Dan Soe Rin pun menangis dalam pelukan Donghae.
“Uljima!” Donghae mengusap rambut Soe Rin dan mencoba menenangkannya.
“Aku telah mengecewakan mereka.” Soe Rin mulai bercerita lagi di iringi dengan tangisnya.
“Saat itu, aku melihat raut kekecewaan di wajah mereka. Walaupun mereka bilang gak papa, tapi aku tau mereka sangat kecewa.”
“Uljima!” Donghae menenangkan Soe Rin lagi.
“Sejak saat itu aku tidak ingin bernyanyi lagi, tidak ingin mendengar lagu lagi. Karna aku benci bernyanyi.” Tangis Soe Rin pun semakin menjadi.
“Menangislah! Menangislah jika itu dapat meringankan sedikit bebanmu.” Donghae mengelus rambut Soe Rin, dan mempererat dekapannya pada Soe Rin.
“Padahal, dulu aku sangat senang bernyanyi. Bahkan aku sempat bercita cita menjadi seorang penyanyi. Ibuku juga sangat ingin, kelak aku menjadi seorang penyanyi.” Suara Soe Rin semakin parau. Kejadian itu, begitu menyakitkan baginya (Soe rin).
“Aku sebenarnya tidak sedih aku tidak mendapatkan juara. Yang membuatku sedih, aku telah mengecewakan banyak orang.”
“Jadi, kau tetap tidak ingin mengikuti pertunjukan tersebut?” Tanya Donghae
“He em” Soe Rin bergumam
“Mengapa? Tidak ada salahnya mencoba? Sapa tau...kau menjadi yang terbaik. Dan nanti akan di debutkan menjadi seorang penyanyi.”
“Aku tidak yakin akan menjadi yang terbaik.”
“Mengapa? Apa kau takut gagal lagi?”
“Ya. Dan aku takut akan mengecewakan orang yang telah mendukungku lagi. Lagian...aku tidak tertarik lagi dengan yang namanya bernyanyi.”
“Kenapa kau begitu tidak percaya diri? Bukankah kegagalan awal dari suatu keberhasilan? Mengapa kau begitu lemah? Mengapa kau tidak ingin mencoba lagi? Kita tidak akan tahu apakah kita berhasil atau tidak, kalau kita tidak mau mencobanya. Jangan biarkan rasa pesimismu, rasa bersalahmu, membuatmu menjadi seperti ini. Menjadi orang yang pesimis , takut untuk mencoba, slalu takut  gagal. Dan parahnya lagi, sampai membuatmu membenci hal yang sangat kau sukai.”
Donghae melepaskan pelukannya pada Soe Rin, lalu meletakkan kedua tangannya di pundak Soe Rin.
Soe Rin hanya tertunduk. Soe Rin terlalu rapuh dan tidak mampu memandang pria di hadapannya.
“Hei, tatap aku!” titah Donghae
Perlahan lahan, Soe Rin mengangkat wajahnya. Lalu dengan ragu, dia tatap wajah pria di hadapannya itu. Entah kenapa, melihat tatapan teduh dari pria di hadapannya yang bernama Donghae itu, Soe Rin merasa lebih tenang. Dan tatapan matanya begitu menyejukkan.
Dan ketika itu juga, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Apakah Soe Rin jatuh cinta pada Donghae? Jatuh cinta karna tatapan mata teduhnya (Donghae)?
“Dengarkan aku!” Donghae memulai pembicaraan. Dengan kedua tangan yang masih memegang pundak Soe Rin dan dengan tatapan yang teduh namun sangat dalam.
“Jangan biarkan rasa bersalahmu dan rasa ketidak percayaan dirimu, membuatmu menjadi seperti ini.  Membuatmu menjadi orang yang takut gagal, menjadi orang yang pesimis dan membuatmu membenci hal yang kau sukai. Itu sangat tidak bagus. Dulu kau gagal bukan karna kau tidak baik. Hanya saja, ketika itu kau kurang beruntung. Dan kini, cobalah sekali lagi! Kau sayang pada orang tuamu kan?”
Soe Rin mengangguk.
“Kau ingin orang tuamu bahagia?”
Soe Rin mengangguk lagi.
“Jika kau sayang pada kedua orang tuamu dan ingin melihat mereka bahagia, maka, bernyanyilah! Bernyanyilah lagi! Sukai lagi hal yang paling kau sukai dulu (bernyanyi)!”
“Tapi...” Ucap Soe Rin tertahan.
“Kenapa harus ada tapi? Bukan hanya kau yang pernah gagal. Semua orang di dunia ini juga pernah gagal. Termasuk aku. Aku pernah gagal debut menjadi seorang penyanyi. Alasannya...setiap aku bernyanyi, aku slalu tidak bisa menghayati setiap lagu yang ku nyanyikan. Mendengar hal itu, ayahku langsung jatuh sakit dan mengalami koma. Ayahku sangat ingin aku menjadi seorang penyanyi. Penyanyi yang disenangi banyak orang.
Karna aku sangat menyayangi ayahku, dan karna aku ingin melihat dia bahagia. Aku tidak putus asa. Justru aku jadikan semua itu adalah motivasi. Dan untungnya, pihak management memberiku satu kesempatan lagi. Aku pun tidak menyia nyiakan kesempatan terakhir itu. Dan aku berusaha menyanyikan lagu itu dengan baik. Dengan perasaan, hati dan juga cinta. Dan ternyata aku berhasil, dan aku pun positif akan di debutkan. Namun...” Ucap Donghae tertahan, dan kini mata teduhnya mulai berkaca kaca.
Donghae pun membuang pandangan ke arah lain. Dan kedua tangannya ia lepaskan dari pundak Soe Rin.
“Namun...” Ulangnya. Dan kini, buliran air mata itupun jatuh membasahi pipinya. Dia (Donghae) sangat tidak bisa menahan air matanya jika sudah membicarakan tentang ayahnya. Dia terlalu sayang dan cinta kepada ayahnya.
“Namun, sehari sebelum aku debut. Ayahku meninggal dunia. Dan ketika hari debutku, aku begitu terpukul dan sedih. Namun...tentunya aku tidak boleh terbawa suasana. Aku harus tampil dengan baik, karna itu adalah hari debutku.
Aku percaya, diatas sana ayahku bahagia melihatku. Berhasil mewujudkan keinginannya, menjadi seorang penyanyi.” Donghae pun menghapus air matanya dan kembali menatap Soe Rin. Dan kedua tangannya kembali memegang pundak Soe Rin.
“Jadi, kau mau kan mencobanya? Dan bernyanyi lagi?”
“Ee...” Soe Rin masih ragu.
“Ku mohon! Cobalah! Bernyanyilah lagi! Untuk dirimu, untuk kedua orang tuamu, untuk orang orang yang mendukungmu, dan untuk aku.”
“Eh?” Soe Rin tidak mengerti dengan kalimat terakhir yang di ucapkan Donghae.
‘Ee...” Donghae menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Karna dia juga heran kepada dirinya sendiri. Kenapa dia bisa mengatakan hal seperti itu? Dia tidak mencerna lagi kalimat yang ingin dia katakan. Dan entah kenapa, dirinya kini begitu gugup di hadapan Soe Rin. Air mata gadis (Soe Rin) itu, dan juga ceritanya (Soe Rin). Membuat Donghae ingin menjadi tempat yang nyaman untuk Soe Rin. 
Apakah Donghae jatuh cinta pada Soe Rin?
Biarkan waktu yang menjawab semua itu! Wkwkwk...
”Gwenchana” Donghae tersenyum kikuk.
Melihat tingkah Donghae yang seperti itu. Secara tidak sengaja, seulas senyum tersungging di kedua sudut bibir Soe Rin.
Donghae kembali memegang pundak  Soe Rin yang semula sempat terlepas tadi.
“Cobalah! Aku yakin kau dapat melakukannya.”
“Ee...akan ku coba” Jawab Soe Rin singkat. Namun bagi Donghae, itu adalah sebuah jawaban yang bagus. Karna itu berarti, Soe Rin akan bernyanyi lagi. Dan kembali menyukai hal yang sangat ia sukai dulu.

Donghae kembali menarik Soe Rin ke dalam pelukannya. Entah kenapa Donghae selalu ingin memeluk gadis itu. Senyuman yang sempat gadis itu sunggingkan, mampu membuat Donghae sangat bahagia.
Dia (Donghae) juga bangga kepada dirinya, karna bisa membuat gadis di hadapannya itu tersenyum. Donghae berharap, senyuman gadis itu takkan pernah hilang dari bibir gadis itu.  Dan juga, kesedihan takkan lagi melanda kehidupan gadis itu. Sehingga hanya senyum dan kebahagiaan yang ada di kehidupan gadis itu.
“Bernyanyilah dengan perasaan, hati dan juga cinta! Aku ingin kau menjadi seorang penyanyi. Dan juga... aku ingin... kau dan aku, berada di panggung yang sama.” Kata itu melesat begitu saja dari bibir Donghae. Namun kali ini, Donghae sadar akan kalimat yang dia ucapkan tadi. Dia memang ingin berdiri di panggung yang sama dengan gadis itu.
“Eh? Maksudmu?”  Soe Rin melepaskan  pelukan Donghae. Dia tidak mengerti dengan kalimat yang baru saja Donghae katakan itu.
Kalimatnya memang  membuat dia (Soe Rin) merasa tenang, dan juga senang. Tapi juga, membuat Soe Rin bingung.
“Ee...ania.” Donghae kembali menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
“Maksudku, bernyanyilah untuk orang yang kita cintai dan mencintai kita!” Lanjut Donghae. Lalu tersenyum kikuk, kemudian tertawa.
Ówh...begitukah? hahaha” Soe Rin pun ikut tertawa.
Dan akhirnya, mereka pun tertawa bersama.

_TBC_

Tinggalkan jejak ya readers ! (Like/Coment [kritik dan saran] )

Sampai jumpa di part selanjutnya. :)

1 komentar:

  1. Best Casinos in the Netherlands - DrMD
    The best casino in the Netherlands 대전광역 출장안마 Casino in the Netherlands and its 의정부 출장안마 sister 김포 출장샵 company, Casino in the Netherlands. 밀양 출장샵 The casino  Rating: 4.4 경상북도 출장마사지 · ‎Review by DrMD

    BalasHapus