Haiii...
Aku punya puisi untuk bias (idola) loh. -_-
Ini (puisi) 100 % hasil karyaku. :) So tolong hargai ya.! :)
Jika kalian suka dengan puisi karyaku ini. Mohon Like dan coment nya.! :)
Sebagai bukti bahwa kalian telah mampir ke blogku . :)
_"For My Idola"_
Melihat begitu banyak gambar dirimu
Membuatku terbawa ke dalam duniamu
Membuatku berandai,
Andai kau nyata dalam kehidupanku
Semakin ku tahu dirimu
Semakin ku mengerti tentangmu
Dan semakin besar juga rasaku padamu
Dan lagi lagi aku berandai,
Andai kau nyata dalam kehidupanku
Aku mencintaimu sebagai seorang pria
Bukan idola
Memang gila
Namun inilah kenyataannya
Andai kita sama
Akankah kita dapat bersama?
Andai kita satu negara
Akankah kita bertemu dan bersama?
Menyenangkan bisa mengenalmu,
Walau tak bisa bertemu
Menyenangkan jatuh cinta denganmu,
Walau aku tahu,
Cinta ini tak mungkin dan tak akan pernah terbalas
Namun walaupun begitu
Aku tetap mencintaimu
Hingga seribu tahun lagi
Aku akan tetap mencintaimu
By : Sri Dewi Sumiyani :)
_Jika ingin copast atau di share, harap cantumin nama blog ku dan namaku juga ya.! hehe :D _
Gomawo (terima kasih) sebelumnya :)
EXO
Kris, Sehun, Chanyeol, D.O, Luhan, Lay, Kai, Suho, Chen, Xiumin, Baekhyun, Tao
Minggu, 07 Juli 2013
[FF_"SING"_Part 3/END]
Tittle : SING
Genre : Sad, Little romance, Happy
Cast :
- Lee Dong Hae (Super Junior)
- Shin Soe Rin
- Other
Lenght : three shoot
Rating : 14 (?)
Author : HunHaeRis
Facebook : Sridewi Elfexotic
Twitter : sridewi97
Disclaimer : Hallo readers..
author bawa ff lanjutan lagi nih. Part ini end nya loh. Jangan sedih ya. #emangada?# hehe..
Oke langsung aja deh.
CEKIDOT...
Oya, seperti biasa tinggalkan jejak ya.! :)
2
Minggu kemudian...
Hari yang dinanti nati oleh semua murid
Seoul Art High School khususnya kelas 1 pun tiba.
Mereka
semua berlomba lomba untuk menampilkan yang terbaik. Satu per satu murid pun
mununjukan suara indah mereka. Dan tak terasa, waktu begitu cepat berjalan.
Hanya satu peserta lagi yang belum menunjukan surara indahnya, yaitu Soe Rin.
“Donghae
Oppa, aku takut. Aku begitu gugup.” Ucap Soe Rin cemas.
“Tenanglah!
Aku yakin kau dapat melakukannya.” Donghae mencoba menenangkan dan memberi
keyakinan pada Soe Rin, bahwa dia mampu melakukannya.
“Baiklah!
Langsung saja kita panggilkan peserta terakhir kita, Shin Soe Rin dari kelas
1-1.!” Ucap MC tersebut memanggil nama Soe Rin untuk segera menunjukan suara
indah yang dimilikinya.
“Oppa...”
“Tenanglah!
Aku yakin kau dapat melakukannya. Bernyanyilah dengan perasaan, hati dan juga
cinta! Fighting! Semoga berhasil!”
“Ne.”
Dengan kegugupannya Soe Rin pun maju ke
atas panggung. Namun dia berusaha untuk tetap tenang.dan mencoba menampilkan
yang terbaik untuk semua orang.
“Annnyeong
haseyo! Saya Shin Soe Rin dari kelas 1-1. Sebelum saya memulai, saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendukung saya. Terutama
Donghae Sunbae, karna berkat dirinya saya bisa berdiri dipanggung yang megah
ini. Terima kasih karna telah memberi kepercayaan dan dukungan yang luar biasa
kepada saya. Terima kasih banyak. Tanpanya, aku tidak akan seperti ini.”
Mendengar
ucapan Soe Rin, Donghae pun tersenyum. Dia (Donghae) tidak percaya bahwa
namanya akan disebutkan sebagai salah satu orang yang telah memberi dukungan
yang luar biasa kepada Soe Rin.
“Baiklah!
Di sini saya akan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul “You are the one”, yang
saya persembahkan untuk kalian semua yang berada di sini. Dan untuk kedua orang
tuaku yang tidak bisa hadir di sini.”
Sebelum
musik di mainkan, tiba tiba ucapan Donghae berlintas dalam pikiran Soe Rin
“Bernyanyilah dengan perasaan, hati, dan juga cinta!”
Mengingat
kalimat itu, Soe Rin pun tersenyum. Dan dia berjanji pada dirinya, akan bernyanyi dengan perasaan,
hati dan juga cinta.
Tak lama kemudian, musik pun di mainkan.
Dan Soe Rin pun mulai bernyanyi seperti yang Donghae bilang, “Bernyanyilah
dengan perasaan, hati dan juga cinta!.”
Dan Soe Rin
pun melakukannya. Bernyanyi dengan perasaan, hati dan juga cinta.
***
“Baiklah.
Sepertinya semua peserta dudah tampil semua. Dengan begitu, kini saya sebagai
MC The Beautiful Show Voice tahun ini, akan mengumumkan murid yang terbaik
dalam acara ini. Pastinya, hadirin semua
pada penasaran kan?
Oke,
langsung saja saya umumkan. Peserta terbaik dalam The Beautiful Show Voice
tahun ini adalah.....”
Jeng Jeng
Jeng.....
“Shin Soe
Rin dari kelas 1-1. Beri tepuk tangan yang meriah untuk Shin Soe Rin! Dan
kepada Shin Soe Rin, di persilahkan untuk segera naik ke atas panggung!”
“Donghae
Oppa! Apakah aku sedang bermimpi? Atau...aku salah mendengar?” Soe Rin tak
percaya dengan apa yang MC itu katakan tadi.
Donghae
tersenyum. “ Tidak. Kau sedang tidak bermimpi. Dan kau tidak salah mendengar.”
“Jadi?”
Tanya Soe Rin memastikan lagi.
Donghae
mengangguk diiringi dengan senyum manisnya. “Naiklah ( ke atas panggung)!”
Dan
masih dengan rasa tak percaya, Soe Rin pun maju dan naik ke atas panggung.
Kepala
Sekolah Seoul Art High School memberika penghargaan kepada Soe Rin, berupa:
piala, piagam, bunga, dan bingkisan kecil.
Ternyata
benar, jika kita tidak menyerah. Kegagalan adalah awal dari suatu keberhasilan.
Itulah yang Soe Rin katakan dalam hati kecilnya.
Dari
baris penonton, Donghae melihat seulas senyum terus terpancar dari bibir Soe
Rin. Dan Donghae senang melihat hal itu (senyum Soe Rin).
***
~Di
BackStage~
“Selamat
ya!” Donghae memberikan selamat kepada Soe Rin, diiringi dengan senyumnya.
Soe Rin
tersenyum. “Gomawo.” Balas Soe Rin.
“Tapi, ini
semua berkatmu Oppa.” Lanjut Soe Rin.
“Berkatku?
Ani ani. Ini semua berkat kerja kerasmu.” Donghae mengelak.
“Aku hanya
memberikan dukungan padamu.” Lanjut Donghae.
“Ya, benar.
Tapi, jika Oppa tidak memberikan dukungan padaku, aku tidak akan seperti ini.”
Akhirnya,
Donghae pun mengalah. Ya, memang benar. Jika Donghae tak memberi kepercayaan
dan sebuah dukungan, mungkin Soe Rin tidak akan seperti ini. Dan mungkin saja,
Soe Rin masih membenci yang namanya bernyanyi.
“Soe Rin!”
panggil Donghae
“Ne?” jawab
Soe Rin.
“Kamu...ada
acara malam ini?”
“Em...tidak
ada. Memangnya kenapa?”
“Aku ingin
mengajakmu jalan jalan. Sekaligus merayakan keberhasilanmu.”
“Waah...
benarkah?”
“Ne.”
“A~ gomawo
Oppa. Kau sangat baik sekali.”
***
Malam ini, Donghae mengajak Soe Rin ke
sebuah tempat yang terbilang romantis. Tempat itu adalah Sungai Han. Tempat
berkumpulnya sepasang kekasih. Atau tempat menyatakan perasaan selain Namsan
Tower.
“Oppa? Apa
kau mengajakku ke sini?” tanya Soe Rin memastikan.
“Ne. Apa
kau tak suka?”
“Ania. Aku
sangat suka. Ini tempat favoritku.”
“Benarkah?”
Soe Rin
mengangguk.
“Kita duduk
di sana saja !” ajak Donghae sambil menarik lengan Soe Rin, menuju sebuh batu
besar yang ada di sungai itu.
“Ne.
Kajja!”
Akhinya, mereka pun duduk di batu besar
tersebut. Tak lama, Soe Rin dan Donghae mendengar sebuah ledakan kecil. Dan ketika mereka melihat ke atas langit,
kembang api dengan berbagai warna menghiasi langit malam ini. Beserta bintang
bintang bertebar luas di langit itu.
Yang semakin memperindah langit malam ini.
Dan semua
pengunjung yang berada di Sungai Han tersebut, dibuat tak berkedip oleh
keindahan itu.
“Oppa.
Seperti malam tahun baru saja ya?” ada kembang apinya. Indah sekali.” Ucap Soe
Rin terkagum kagum oleh keindahan langit malam itu.
“Bukan
seperti. Tapi memang sekarang kan malam tahun baru.” Balas Donghae
“Benarkah?”
Soe Rin tak percaya. “Mengapa aku tak tahu? Wah...waktu begitu jahat karna tak
memberi tahuku bahwa malam ini adalah malam tahun baru.”
“Bukan
waktu yang jahat. Tapi karna kau terlalu bahagia, sehingga tidak tahu bahwa
malam ini adalah malam tahun baru.” Donghae memberi tahu.
“Hem...benar
juga.”
“Soe Rin!”
panggil Donghae sambil meraih kedua tangan Soe Rin, lalu menatap Soe Rin dengan
tatapan mata teduhnya, namu sangat dalam itu.
“N...Ne?”
Jawab Soe Rin sedikit ragu, sambil mencoba membalas tatapan Donghae. Walau
sebenarnya, jantung Soe Rin berdebar debar karna melihat tatapan mata Donghae
yang teduh namun sangat dalam itu. Jantungnya (Soe Rin) selalu tak terkendali
setiap melihat tatapan mata Donghae dan senyuman manis milik Donghae.
“Maukah kau
menjadi yeoja chingu ku?” Sebuah kalimat sedarhana yang Donghae ucapkan. Namun
sangat berhasil membuat jantung Soe Rin seakan berhenti berdetak. Membuat kupu
kupu berterbangan di perutnya. Dan membuat sekujur tubuhnya bagai tersengat
arus listrik.
“Oppa...Oppa
bercanda kan? Ah, Oppa piintar bercandanya.” Soe Rin mengalihkan pembicaraan,
dan mencoba tertawa untuk menutupi dirinya yang saat ini begitu berdebar debar.
“Tidak. Aku
serius.”
DEG
Sebuah
kalimat sedrhana, kembali Donghae lontarkan. Namun tentu saja, kembali membuat
jantung Soe Rin seakan berhenti berdetak.
“Sejak
pertama kali di atap sekolah itu. Melihat air matamu, mendengar cerita sedihmu.
Membuatku ingin menjadi tempat yang nyaman untukmu. Dan ketika pertama kalinya
aku melihat senyummu. Entah kenapa, jantungku...berdetak lebih cepat dari
biasanya. Aku berpikir apakah ini cinta? Apakah aku jatuh cinta? Dan hari demi
hari, waktupun menjawab semuanya.
Ternyata benar itu cinta. Aku memang jatuh cinta kepadamu.” Aku Donghae
Soe
Rin tertegun mendengar pengakuan Donghae. Detak jantungnya semakin tak
terkendali. Atau malah mungkin, berhenti berdetak?
“Jadi?
Maukah kau menjadi yeoja chingu ku?” tanya Donghae lagi.
“Ee...tidak.”
Ucap Soe Rin
Dan ketika
itu juga, raut kekecewaan terpancar di wajah Donghae.
“Ee...maksudku.
Tidak mungkin aku menolak. Dan, tidak ada alasan untuk aku menolak.” Soe Rin
membenarkan ucapannya.
“Benarkah?”
tanya Donghae tak percaya.
Soe Rin pun
mengangguk dengan malu malu.
“Gomawo
chagiya.” Donghae langsung menarik tubuh Soe Rin ke dalam pelukannya. Dan
mendekapnya dengan sangat erat. Karna terlalu bahagianya.
“Oppa.
Lepaskan! Aku sesak!” pinta Soe Rin
“A, mian
nae!” Donghae pun melepaskan pelukannya pada tubuh Soe Rin.
“Oppa.
Lihat ! Langit nya indah ya?” ucap Soe Rin dengan kagumnya.
“Ne.” Balas
Donghae, dan ikut melihat langit yang indah itu.
“Tapi, ada
yang lebih indah dari ini.” Ucap Donghae dengan santainya. Dan membuat Soe Rin
sangat penasaran.
“Apa?
Siapa?”
“Kamu.”
Donghae pun
kembali mendekap Soe Rin.
“Happy New
Year Chagiya.” Ucap Donghae pelan, tepat di telinga Soe Rin.
“Happy New
Year too Oppa.” Balas Soe Rin.
_END_
Gimana readers?
Gaje yah end nya? #Mian :(
Tapi walaupun begitu, author minta, readers tetap tinggalkan jejak ya.! (Like/Coment [kritik dan saran serta kesan setelah membaca ff ini).
Karna itu semua (L/C) adalah semangat buat author. :)
[FF_"SING"_Part 2]
Tittle : SING
Genre : Sad, Little romance, Happy
Cast :
- Lee Dong Hae (Super Junior)
- Shin Soe Rin (OC)
- Other
Lenght : three shoot
Rating : 14 (?)
Author : HunHaeRis
Facebook : Sridewi Elfexotic
Twitter : sridewi97
Disclaimer : Haiii readers...
author bawa ff lanjutan nih.
Oke tanpa perlu bosa basi lagi.
Langsung aja ya,
CEKIDOT....
Soe Rin mulai bercerita.
“Dulu ketika aku kelas 1 SMP, aku pernah disuruh teman temanku ikut lomba bernyanyi, untuk mewakili kelas kami waktu itu, waktu acara classmeeting. Kata mereka suaraku bagus. Dan ketika itu, aku mau mengikuti perlombaan itu. Dan ketika dihari perlombaan tiba, semua teman temanku datang ke acara itu untuk mendukungku. Bahkan sebagian kursi penonton adalah teman teman sekelasku. Aku gugup saat itu, apalagi ketika namaku di panggil untuk maju. Dan ketika aku maju, semua teman sekelasku bersorak mendukungku. Tak lama musik pun di mainkan dan aku mulai bernyanyi. Aku sempat melakukan sedikit kesalahan saat aku bernyanyi. Aku sempat mendahului musiknya. Namun ketika aku selesai maju, mereka bilang penampilanku bagus, dan penampilanku sangat bagus, walaupun sedikit melakukan kesalahan. Dengan komentar yang di lontarkan oleh temank. Aku cukup percaya diri, bahwa aku bisa menang dan mendapatkan juara satu. Karna memang peserta sebelumnya yang sudah maju, banyak melakukan kesalahan. Setelah aku maju, aku langsung pulang. Karna aku terlalu gugup dan tidak ingin melihat penampilan peserta berikutnya.
Seminggu setelah acara perlombaan itu, pengumuman pemenang pun di umumkan. Aku begitu gugup sekaligus tidak sabar mengetahui siapa pemenangnya.
Ketika juara ketiga di umumkan, ternyata bukan namaku.
Ketika juara kedua di umumkan, ternyata juga bukan namaku.
Dan ketika juara pertama di umumkan......”
Soe
Rin menggantung kalimatnya. Lalu dia tarik napasnya dengan dalam, lalu
menghembuskannya kembali. Dan matanya, mulai merah dan berkaca kaca. “Dan ternyata
juga bukan aku.” Lanjutnya dengan suara yang mulai serak, lalu menangis. Soe
Rin tidak adapat membendung air matanya. Sepertinya, dia begitu terluka karna
hal itu.
Melihat
Soe Rin menangis, Donghae pun menariknya ke dalam pelukannya. Dan Soe Rin pun
menangis dalam pelukan Donghae.
“Uljima!” Donghae
mengusap rambut Soe Rin dan mencoba menenangkannya.“Aku telah mengecewakan mereka.” Soe Rin mulai bercerita lagi di iringi dengan tangisnya.
“Saat itu, aku melihat raut kekecewaan di wajah mereka. Walaupun mereka bilang gak papa, tapi aku tau mereka sangat kecewa.”
“Uljima!” Donghae menenangkan Soe Rin lagi.
“Sejak saat itu aku tidak ingin bernyanyi lagi, tidak ingin mendengar lagu lagi. Karna aku benci bernyanyi.” Tangis Soe Rin pun semakin menjadi.
“Menangislah! Menangislah jika itu dapat meringankan sedikit bebanmu.” Donghae mengelus rambut Soe Rin, dan mempererat dekapannya pada Soe Rin.
“Padahal, dulu aku sangat senang bernyanyi. Bahkan aku sempat bercita cita menjadi seorang penyanyi. Ibuku juga sangat ingin, kelak aku menjadi seorang penyanyi.” Suara Soe Rin semakin parau. Kejadian itu, begitu menyakitkan baginya (Soe rin).
“Aku sebenarnya tidak sedih aku tidak mendapatkan juara. Yang membuatku sedih, aku telah mengecewakan banyak orang.”
“Jadi, kau tetap tidak ingin mengikuti pertunjukan tersebut?” Tanya Donghae
“He em” Soe Rin bergumam
“Mengapa? Tidak ada salahnya mencoba? Sapa tau...kau menjadi yang terbaik. Dan nanti akan di debutkan menjadi seorang penyanyi.”
“Aku tidak yakin akan menjadi yang terbaik.”
“Mengapa? Apa kau takut gagal lagi?”
“Ya. Dan aku takut akan mengecewakan orang yang telah mendukungku lagi. Lagian...aku tidak tertarik lagi dengan yang namanya bernyanyi.”
“Kenapa kau begitu tidak percaya diri? Bukankah kegagalan awal dari suatu keberhasilan? Mengapa kau begitu lemah? Mengapa kau tidak ingin mencoba lagi? Kita tidak akan tahu apakah kita berhasil atau tidak, kalau kita tidak mau mencobanya. Jangan biarkan rasa pesimismu, rasa bersalahmu, membuatmu menjadi seperti ini. Menjadi orang yang pesimis , takut untuk mencoba, slalu takut gagal. Dan parahnya lagi, sampai membuatmu membenci hal yang sangat kau sukai.”
Donghae
melepaskan pelukannya pada Soe Rin, lalu meletakkan kedua tangannya di pundak
Soe Rin.
Soe Rin hanya
tertunduk. Soe Rin terlalu rapuh dan tidak mampu memandang pria di hadapannya.“Hei, tatap aku!” titah Donghae
Perlahan
lahan, Soe Rin mengangkat wajahnya. Lalu dengan ragu, dia tatap wajah pria di
hadapannya itu. Entah kenapa, melihat tatapan teduh dari pria di hadapannya
yang bernama Donghae itu, Soe Rin merasa lebih tenang. Dan tatapan matanya
begitu menyejukkan.
Dan
ketika itu juga, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Apakah Soe Rin
jatuh cinta pada Donghae? Jatuh cinta karna tatapan mata teduhnya (Donghae)?
“Dengarkan aku!”
Donghae memulai pembicaraan. Dengan kedua tangan yang masih memegang pundak Soe
Rin dan dengan tatapan yang teduh namun sangat dalam.“Jangan biarkan rasa bersalahmu dan rasa ketidak percayaan dirimu, membuatmu menjadi seperti ini. Membuatmu menjadi orang yang takut gagal, menjadi orang yang pesimis dan membuatmu membenci hal yang kau sukai. Itu sangat tidak bagus. Dulu kau gagal bukan karna kau tidak baik. Hanya saja, ketika itu kau kurang beruntung. Dan kini, cobalah sekali lagi! Kau sayang pada orang tuamu kan?”
Soe Rin mengangguk.
“Kau ingin orang tuamu bahagia?”
Soe Rin mengangguk lagi.
“Jika kau sayang pada kedua orang tuamu dan ingin melihat mereka bahagia, maka, bernyanyilah! Bernyanyilah lagi! Sukai lagi hal yang paling kau sukai dulu (bernyanyi)!”
“Tapi...” Ucap Soe Rin tertahan.
“Kenapa harus ada tapi? Bukan hanya kau yang pernah gagal. Semua orang di dunia ini juga pernah gagal. Termasuk aku. Aku pernah gagal debut menjadi seorang penyanyi. Alasannya...setiap aku bernyanyi, aku slalu tidak bisa menghayati setiap lagu yang ku nyanyikan. Mendengar hal itu, ayahku langsung jatuh sakit dan mengalami koma. Ayahku sangat ingin aku menjadi seorang penyanyi. Penyanyi yang disenangi banyak orang.
Karna
aku sangat menyayangi ayahku, dan karna aku ingin melihat dia bahagia. Aku
tidak putus asa. Justru aku jadikan semua itu adalah motivasi. Dan untungnya,
pihak management memberiku satu kesempatan lagi. Aku pun tidak menyia nyiakan
kesempatan terakhir itu. Dan aku berusaha menyanyikan lagu itu dengan baik.
Dengan perasaan, hati dan juga cinta. Dan ternyata aku berhasil, dan aku pun
positif akan di debutkan. Namun...” Ucap Donghae tertahan, dan kini mata
teduhnya mulai berkaca kaca.
Donghae
pun membuang pandangan ke arah lain. Dan kedua tangannya ia lepaskan dari
pundak Soe Rin.
“Namun...”
Ulangnya. Dan kini, buliran air mata itupun jatuh membasahi pipinya. Dia
(Donghae) sangat tidak bisa menahan air matanya jika sudah membicarakan tentang
ayahnya. Dia terlalu sayang dan cinta kepada ayahnya.“Namun, sehari sebelum aku debut. Ayahku meninggal dunia. Dan ketika hari debutku, aku begitu terpukul dan sedih. Namun...tentunya aku tidak boleh terbawa suasana. Aku harus tampil dengan baik, karna itu adalah hari debutku.
Aku
percaya, diatas sana ayahku bahagia melihatku. Berhasil mewujudkan
keinginannya, menjadi seorang penyanyi.” Donghae pun menghapus air matanya dan
kembali menatap Soe Rin. Dan kedua tangannya kembali memegang pundak Soe Rin.
“Jadi, kau mau kan
mencobanya? Dan bernyanyi lagi?”“Ee...” Soe Rin masih ragu.
“Ku mohon! Cobalah! Bernyanyilah lagi! Untuk dirimu, untuk kedua orang tuamu, untuk orang orang yang mendukungmu, dan untuk aku.”
“Eh?” Soe Rin tidak mengerti dengan kalimat terakhir yang di ucapkan Donghae.
‘Ee...” Donghae menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Karna dia juga heran kepada dirinya sendiri. Kenapa dia bisa mengatakan hal seperti itu? Dia tidak mencerna lagi kalimat yang ingin dia katakan. Dan entah kenapa, dirinya kini begitu gugup di hadapan Soe Rin. Air mata gadis (Soe Rin) itu, dan juga ceritanya (Soe Rin). Membuat Donghae ingin menjadi tempat yang nyaman untuk Soe Rin.
Apakah Donghae jatuh cinta pada Soe Rin?
Biarkan waktu yang menjawab semua itu! Wkwkwk...
”Gwenchana” Donghae tersenyum kikuk.
Melihat tingkah Donghae yang seperti itu. Secara tidak sengaja, seulas senyum tersungging di kedua sudut bibir Soe Rin.
Donghae kembali memegang pundak Soe Rin yang semula sempat terlepas tadi.
“Cobalah! Aku yakin kau dapat melakukannya.”
“Ee...akan ku coba” Jawab Soe Rin singkat. Namun bagi Donghae, itu adalah sebuah jawaban yang bagus. Karna itu berarti, Soe Rin akan bernyanyi lagi. Dan kembali menyukai hal yang sangat ia sukai dulu.
Donghae
kembali menarik Soe Rin ke dalam pelukannya. Entah kenapa Donghae selalu ingin
memeluk gadis itu. Senyuman yang sempat gadis itu sunggingkan, mampu membuat
Donghae sangat bahagia.
Dia
(Donghae) juga bangga kepada dirinya, karna bisa membuat gadis di hadapannya
itu tersenyum. Donghae berharap, senyuman gadis itu takkan pernah hilang dari
bibir gadis itu. Dan juga, kesedihan takkan lagi melanda kehidupan gadis
itu. Sehingga hanya senyum dan kebahagiaan yang ada di kehidupan gadis itu.
“Bernyanyilah
dengan perasaan, hati dan juga cinta! Aku ingin kau menjadi seorang penyanyi.
Dan juga... aku ingin... kau dan aku, berada di panggung yang sama.” Kata itu
melesat begitu saja dari bibir Donghae. Namun kali ini, Donghae sadar akan
kalimat yang dia ucapkan tadi. Dia memang ingin berdiri di panggung yang sama dengan
gadis itu.“Eh? Maksudmu?” Soe Rin melepaskan pelukan Donghae. Dia tidak mengerti dengan kalimat yang baru saja Donghae katakan itu.
Kalimatnya
memang membuat dia (Soe Rin) merasa tenang, dan juga senang. Tapi juga,
membuat Soe Rin bingung.
“Ee...ania.”
Donghae kembali menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.“Maksudku, bernyanyilah untuk orang yang kita cintai dan mencintai kita!” Lanjut Donghae. Lalu tersenyum kikuk, kemudian tertawa.
Ówh...begitukah? hahaha” Soe Rin pun ikut tertawa.
Dan akhirnya, mereka pun tertawa bersama.
_TBC_
Tinggalkan jejak ya readers ! (Like/Coment [kritik dan saran] )
Sampai jumpa di part selanjutnya. :)
[FF_"SING"_ Part 1]
Tittle : SING
Genre : Sad, Little romance, Happy
Cast :
- Lee Dong Hae (Super Junior)
- Shin Soe Rin (OC)
- Other
Lenght : three shoot
Rating : 14 (?)
Author : HunHaeRis
Facebook : Sridewi Elfexotic
Twitter : sridewi97
Disclaimer : Hai readers...
Ini sebenernya bukan ff pertamaku, tapi ini ff pertama yang aku publish. Maaf jika masih ada kesalahan dalam tulisan dan banyak typo bertebaran. Maklum author amatiran. hehe...
Oya, ini ff 100 % hasil karyaku. NO COPAST ! NO PLAGIAT ! Jika ada kesamaan alur, mungkin itu hanya suatu kebetulan dan bukan karna faktor kesengajaan.
Sebelum mulai, aku mau ngucapin terima kasih banyak sama readers yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk membaca ff ku ini. :)
Dan mohon, tinggalkan jejak ya readers..! (Like/Coment [kritik dan saran]).
Karna itu semua adalah semangat buat author. hehe.
Oke langsung aja ya...?
CEKIDOT......
Semakin hari, Seoul Art High School semakin sepi. Bukan karna jumlah murid nya
yang sedikit. Tapi karna sebagian muridnya, khususnya murid kelas 1, sedang
sibuk mempersiapkan sebuah pertunjukan. Pertunjukan rutin yang sering
dilaksanakan setiap akhir tahun. Pertunjukan itu bernama “The Beautiful Show
Voice” . di mana dalam acara itu, menunjukan suara suara indah yang dimiliki
setiap murid Seoul Art High School. Khususnya murid kelas 1, dan mereka semua
wajib ikut dalam pertunjukan tersebut. Karena nantinya akan dipilih satu yang
terbaik dari mereka semua. Dan dipilih menjadi yang terbaik, nantinya akan
mengikuti pelatihan disebuah management terkenal dan paling berpengaruh di
Korea. Dan kemudian akan didebutkan menjadi seorang artis/penyanyi.
Banyak murid Seoul Art High
School yang sudah doidebutkan menjadi artis. Contohnya saja Lee Donghae, yang
sedah disebutkan menjadi artis dan menjadi member salah satu
boyband terkenal di Korea yaitu Super Junior.
Saat ini semua murid 1-1 sedang berbincang bincang antara satu murid dengan
murid lainnya tentang lagu yang akan mereka nanyikan di The Beautiful Show
Voice. Namun tidak dengan Soe Rin, dia tidak tertarik dengan pertunjukan akhir
tahun itu. Karena dia benci bernanyi. Ya, dia benci bernyanyi. Padahal dulu,
dia sangat senang bernanyi, bahkan dia sempat bercita cita menjadi seorang
penyanyi.
“Soe Rin. Kemarilah!” Panggil salah satu temannya
yang melihat Soe Rin hendak ingin keluar dari kelas. Soe Rin pun menghampiri
mereka. Dan mengurungkan niat yang ingin keluar dari kelas.
“Ne. Waeyo?”
“Kau ingin menyanyikan lagu apa nanti?” tanya salah
satu temannya yang bernama Jae Mi. “Kalau aku ingin menyanyikan lagu Mariah
Karey yang berjudul Hero. Aku sangat suka lagu itu. Kalau kau ingin menyanyikan
lagu apa? Tanya Jae Mi lagi.
“Entahlah. Aku tidak tertarik.” “jawab Soe Rin
enteng. Lalu pergi dari kelas itu.
“HEI Soe Rin! Kau mau kemana?” teriak Hyun Yoo yzang
merupakan salah satu temannya (Soe Rin).
Kenapa harus bernyanyi? Itulah yang slalu dipertanyakan dalam hati Soe Rin. Dan
kenapa semua murid kelas 1 harus ikut? Padahal Soe Rin benci bernyanyi, ia
tidak tertarik lagi dengan namanya bernyanyi. Bernanyi hanya akan mengingatkan
dia pada kenangan yang menyakitkan. Yang membuat dia tidak ingin bernyanyi
lagi.
Karna membosankan di kelas dan semua temannya saat ini sedang membicarakan
tentang pertunjukan akhir tahun. Akhirnya Soe Rin memutuskan keluar dari
kelasnya dan pergi ketempat favotitnya ketika ia sedang ingin sendiri. Ya,
tempat itu adalah atap sekolah.
Langkah demi langkah. Anak
tangga demi anak tangga ia lalui. Dan kini, sampailah ia di atap sekolah.
Tampak sepi disana (atap
sekolah). Karna jarang ada murid yang kesana. Makanya, tempat itu sangat cocok
untuk orang yang senang menyendiri.
Soe Rin pun duduk di bangku yang ada di sana. Dengan menopangkan dagu dan wajah
yang tertunduk. Karna begitu asiknya, Soe Rin tidak menyadari bahwa ada seorang
pria yang kini sedang duduk di sampingnya.
“La la la la” Pria itu bersenandung ria.
Karna mendengar suara yang
ada di dekatnya, Soe Rin pun mengangkat wajahnya. Dan dia terkesiap ketika
melihat bahwa ada seorang pria disampingnya.
“Berhentilah bersenandung. Jika ingin bernyanyi
jangan di hadapanku!” ucap Soe Rin sedikit sinis.
Pria di sampingnya itu pun
mencondongkan wajahnya, lalu menoleh ke arah Soe Rin. “Kenapa?” tanya pria itu,
disertai dengan senyum khas nya yang begitu manis. Dan siapapun yang
melihatnya, pasti akan terhipnotis dengan senyumannya.
Soe Rin terkesiap ketioka melihat wajah pria yang
ada di sampingnya itu. “Do...Donghae Sunbae? Do...Donghae oppa?”
Pria yang di sampingnya itupun tersenyum lagi.
“Kenapa? Kenapa kau menyuruhku berhenti bersenandung
dan menyuruhku jangan bernyanyi di hadapanmu?”
“Ania. Gwenchana.” Soe Rin mencoba untuk tersenyum.
Walaupun sangat terlihat jelas, senyumnya itu sangat di paksakan.
“Benarkah?” Donghae tidak yakin dengan jawaban Soe
Rin tadi. Donghae merasa ada yang ditutupi oleh Soe Rin.
“Apakah ada masalah? Ceritalah padaku!”
Trak ada respon dari Soe Rin. Dia (Soe Rin) malah
menundukan kepalanya.
“Tenang saja aku , aku tidk akan menceritakannya
apada orang ,ain.” Janji Donghae
Namun, tetap tak ada respon dari Soe Rin.
“Baiklah! Tak apa jika kau tak ingin
menceritakannya.” Donghae pun tersenyum tipis.
Lalu Donghae mengambil
handphone dan headset nya yang ada di kantongnya. Lalu memasangkan kabel
headset nya ke handphone nya.
“Kenapa pertunjukannya harus bernyanyi?” Ucap Soe
Rin tiba tiba dengan suara yang sedikit bergetar ketika Donghae ingin
memasangkan headset nya ke telinganya.
“Eh? Maksudmu?” tanya Donghae tak mengerti, dan
mengurungkan niat untuk memasang headset ke telinganya.
“Kenapa...kenapa pertunjukan akhir tahun harus
dengan bernyanyi?” Soe Rin mengulang ucapannya.
“Memang setiap tahun, pertunjukan akhir tahun adalah
bernyanyi. Kau tidak tahu kah?”
Soe Rin mengangguk.
“Memangnya kenapa jika pertunjukan akhir tahunnya
bernyanyi?”
“Aku tidak suka bernyanyi.”
“Kenapa? Padahal...bernyanyi sangat mengasikkan
loh.”
“Tapi tidak untukku.”
“Kenapa? Apakah kau punya masa lalu yang
menyakitkan? Dan membuatmu tidak ingin bernyanyi lagi?”
Soe Rin pun mengangguk.
“Apa?” Donghae ingin tahu. Namun Soe Rin diam saja.
“Ee...maaf! jika pertanyaanku kurang sopan.” Donghae
menyesali pertanyaannya tadi.
“Tak apa.” Jawab Soe Rin singkat.
Lalu Soe Rin menarik napasnya dengan dalam dan
kemudian menghembuskannya.
“Ya. Aku punya masa lalu yang menyakitkan tentang
bernyanyi.”
Soe Rin mulai
bercerita._TBC_
Don't forget, Tinggalkan jejak ya readers.! :)
See you next time. :)
Langganan:
Komentar (Atom)